Senin, 24 Agustus 2015

MARHUSIP + TONGGO RAJA DONE

Dua hari yang lalu tepatnya hari Sabtu tanggal 22 Agustus kemarin, kami marhusip.

Apa itu marhusip?
Dalam bahasa Batak, Marhusip itu artinya "berbisik" dan dilakukan pelan-pelan karena pada dasarnya marhusip itu memang bersifat rahasia dan belum seharusnya diketahui banyak orang.

Namun pada perkembangan zamannya apalagi di kota besar yang namanya Jakarta ini, marhusip udah bergeser pengertian. Jauh dari pengertian awal malahan, karena sekarang ini marhusip sudah menjadi formalitas adat saja. Pihak laki-laki datang ke rumah pihak perempuan membawa "seserahan" yang dalam hal ini babi dan ayam dengan maksud melamar. 
Menurutku sih apa yang dibahas di marhusip ini ga jauh beda dengan di marhori-hori dinding sebelumnya. 
Dan karena memang sudah dibahas sebelumnya, marhusip kami kemarin Puji Tuhan berjalan lancar.

Lokasi marhusip diadakan dengan meminjam tempat di Aula Sekolah Minggu GKPS Bekasi dikarenakan rumah kami (pihak perempuan) yang di Pondok Gede dikhawatirkan ga muat (secara sekitar 20 KK yang hadir ya). So, acara yang dijadwalkan jam 9 mulai tepat waktu karena memang pihak cami udah dateng jam 8.30 an, takut macet katanya.

Acara diawali dengan Pihak Cami (Sihombing's Family) yang datang dari luar membawa babi dan seserahan di dalam bambu, talam dan lain-lain (agak ga terlalu ngerti juga). Kemudian disambut oleh Pihak Perempuan (Saragih Simarmata's Family) yang udah berbaris rapi di depan pintu.

Saragih Simarmata's Family Briefing dan Doa dulu sama Raja Parhata
Sihombing's sebelum masuk ke ruangan disambut Pihak dari kami
Satu per satu masuk

Setelah Sihombing's Family semua masuk, maka acara dimulai dengan sambutan Boru Saragih Simarmata. Kenapa harus parboru yang nyambut? karena di adat batak yang boleh bekerja hanya pihak perempuan dan dalam hal ini Boru Saragih Simarmatalah yang bekerja di rumah yang didatangi ini. Pembicaraan si Parboru ini intinya menanyakan ada apa gerangan Sihombing datang ke rumah kami (kurang lebih begitu).

Sambutan Boru di Saragih Simarmata
Keluarga Sihombing dengan seserahannya

Setelah menjelaskan maksud kedatangannya, nah lalu dipertanyakan ke masing-masing keluarga, terutama aku dan cami juga ditanyakan apakah serius? terus, apakah benar orang yang berdiri di hadapanku itu (cami) adalah orang yang benar? -____-"
Agak ga penting memang pertanyaannya, cuma ya memang harus seperti itu kali ya? hahaha

raja perhata dari kedua belah pihak











Setelah pertanyaan "apakah benar" yang macem-macem itu, akhirnya diyakini bahwa memang benar bahwa kedatangan keluarga Sihombing ini adalah untuk melamar keluarga Saragih Simarmata (ya iya lah).
Barulah masuk ke pembahasan pesta dan yang di bahas itu sebelumnya sudah dibahas di hori-hori dinding sih, antara lain tanggal, tempat, jumlah sinamot, pesta di siapa, berapa banyak ulos, berapa banyak undangan dan bla-bla-bla.

Sihombing's Family
Saragih Simarmata's Family

Setelah semua hal diatas udah disepakati, tibalah acara makan bersama hidangan yang dibawa pihak cami maupun hidangan yang udah disediain pihak kami. Dari kami pakai Parna Raya untuk cateringnya.

Setelah makan, aku dan cami akhirnya dipersatukan duduknya di depan (setelah sebelumnya kami sama-sama duduk di paling belakang keluarga kami masing-masing). Acaranya adalah Nasehat-nasehat dari kedua keluarga kepada kami yang intinya mengingatkan bahwa mulai dari hari marhusip tersebut, acara ini sudah serius, jangan berpaling-berpaling lagi ke lain hati, dan jangan membuat malu keluarga kalau sampai acara ini tidak jadi. Katanya akan banyak godaan setelah itu, tapi tetap berharap sama Tuhan semoga seluruh rangkaian acara-acara ini berjalan lancar sampai hari H maupun setelah hari H. Seperti itu lah.

Mukanya kayak orang mau disidang

Nah, setelah itu dibagi lah yang namanya uang "ingot-ingot" ke semua orang yang hadir di sana sebagai tanda bahwa marhusip sudah dilakukan dan semua yang ada di sana harus mengingat hari itu melalui uang ingot-ingot itu. Hahaha. Lucu juga Batak ini ya. Walaupun ribet.

Setelah itu beres lah acara Marhusip kami. Itu sekitar jam 1 siangan. Dan acara selanjutnya adalah foto-foto dong (tetep). :D

Mr. Sihombing and Ms. Sihombing wanna be
Selfie.. >.<
sama Calon Mertua
Sama Camer dan Nang Tua
With Sihombing's Family

Keluarga Sihombing pulang kembali ke rumahnya dan keluarga Saragih Simarmata masih lanjut dengan acara "Tonggo Raja/Maria Raja" yang inti acaranya adalah berdoa bersama dan menyusun panitia serta teknis pada saat hari H acara adat nanti. Kami selesai jam 3 siang dan langsung kembali ke rumah masing-masing.

Cape banget, tapi Puji Tuhan acara kami berjalan lancar. One step closer kalo kata orang-orang. Hehehe.
Nyampe rumah foto-foto lagi. Hahaha. Karena di Gereja tadi ga sempat foto bareng mama dan papa, jadilah di rumah pelampiasan foto.

with mom

Yang penting, Puji Tuhan acara kami sudah berjalan lancar.
Semoga tidak ada masalah yang tidak bisa kami pecahkan bersama mulai dari detik ini.
Harus banyak doa dan sabar.

Hehehe.
Oke itu dulu, nanti kalau ada yang baru aku update lagi.

Caw in next posting.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar